mnIndonesia, SUKABUMI - Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat
sedikitnya ada 60 desa yang warganya kesulitan mendapatkan air bersih selama
musim kemarau tahun ini.
"Setiap harinya selalu ada
saja laporan dari desa berbeda karena kesulitan mendapatkan air bersih. Puluhan
desa yang kesulitan mendapatkan air bersih tersebut tersebar di wilayah utara
dan selatan Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Bidan Kedaruratan dan
Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Minggu (20/09/2015).
Menurutnya, dari 60 desa itu
tersebar di 18 kecamatan atau jika dirata-ratakan satu kecamatan ada tiga
sampai empat desa yang merasakan dampak kekeringan yang disebabkan kemarau
panjang. Bahkan tidak menutup kemunbgkinan dari 47 kecamatan yang ada di
kabupaten Sukabumi, 50 persennya akan mengalami kesulitan air bersih.
Upaya penanggulangan bencana
ini terus dilakukan setiap harinya dan setiap harinya BPBD mengirimkan atau memasok air bersih ke
beberapa titik permukiman warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Namun, kendala yang
dihadapi pihaknya dalam menyalurkan air bersih tersebut adalah alat
transportasi.
"Ada dua unit truk tanki
yang menyalurkan air bersih yang salah satu kendaraan dipinjamkan dari PMI
Kabupaten Sukabumi, namun satu unit lagi kondisi truk tenaganya kurang baik
karena harus setiap hari menyalurkan air bersih ke berbagai pelosok,"
tambahnya.
Usman mengatakan upaya lain
yang dilakukan oleh pihaknya untuk mengatasi kekeringan dan kesulitan
mendapatkan air bersih ini adalah membangun sumur, namun sayangnya usaha
pompanisasi seperti ini tidak berjalan lancar. Karena ada beberapa sumur yang
telah dibangun produksi airnya tidak bertahan lama bahkan hanya tiga hari saja,
sehingga sumur itu kembali kering.
"Kami terus berupaya
memberikan bantuan dalam penyaluran air bersih ini untuk meringankan
penderitaan warga. Tapi, jika kemarau terus berlangsung dan tidak ada turun
hujan sama sekali maka sudah dipastikan daerah yang mengalami dampak bencana
ini akan terus meluas," katanya. Red*/Rimanews
0 komentar:
Post a Comment