SUKABUMI - M. Farhan Alfarizi (8) korban penculikan warga
Kampung Cibatupos, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang baru ditemukan di
wilayah Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat mengaku sering dianiaya
penculiknya.
Farhan diwajibkan mengemis dan menyetor sejumlah uang.
Jika tidak dapat uang sesuai keinginan si penculik, maka Farhan dimarahi dan
dicubit bahkan tidak segan dipukul.
"Adik saya sering dicubit dan dibentak-bentak oleh
orang yang menculik saya jika tidak dapat uang," kata Yogi Mahmudin, kakak
bocah korban penculikan, di kediamannya di Desa/Kecamatan Cisaat, Kabupaten
Sukabumi, Senin (24/10/2016), dilansir Antara.
Selama dalam cengkeraman penculik, Farhan diajak hidup
berpindah-pindah. Bahkan, mengaku sering kekurangan makan dan tidurnya di
sembarang tempat seperti terminal, pasar, emperan toko dan masjid.
Namun, beruntung kesehatan Farhan baik, tetapi masih
sulit diajak ngobrol dan hanya mau berbicara kepada orang terdekatnya saja
seperti ibunya dan keluarganya. Farhan pun hingga kini masih trauma atas apa
yang telah dialaminya.
"Kami berharap pelaku penculikan adik saya ini
segera ditangkap dan diberikan hukuman seberat-beratnya karena telah menganiaya
fisik dan kejiwaan Farhan," kata Yogi.
Sementara, Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono
mengatakan pihaknya sudah menugaskan petugas Dinas Sosial dan intansi lainnya
agar memberikan terapi kepada dua bocah korban penculikan untuk menyembuhkan
traumanya.
"Kedua korban harus kembeli sehat kejiwaannya dan
bisa kembali lagi melakukan aktivitas seperti biasa seperti sekolah dan
bermain. Kami juga mengimbau kepada para orang tua agar lebih memperketat dalam
mengawasi anak-anaknya," katanya.
0 komentar:
Post a Comment