mnIndonesia, MADURA. Kabupaten Bangkalan, Madura merupakan satu-satunya
kabupaten yang menobatkan dirinya sebagai Kota Dzikir dan Sholawat. Namun
berbagai dinamika kehidupan masyarakat di Bangkalan sendiri sepertinya masih
membutuhkan banyak perjuangan panjang kaum penggagas Kota Dzikir dan Sholawat
itu, termasuk tantangannya untuk mewujudkan good governance pada pemerintahan
daerah setempat.
Diantara dinamika masyarakat
Bangkalan itu diantaranya dengan kasat mata terlihat aktivitas sebagian kawula
muda di sepanjang area Stadion Gelora Bangkalan (SGB). Ditempat ini kerap
dijadikan ajang bermadu kasih para kaum muda-mudi, bahkan menurut Nasiruddin MA
dari Poros Pemuda Bangkalan (PPB), hal ini sudah seharusnya tidak boleh
dibiarkan terus menerus oleh para ulama maupun umaro' atau pemerintah setempat,
“saya atas nama PPB sangat prihatin dan selalu mengajak kepada kaum muda mudi
agar tau diri terhadap kondisi Bangkalan saat ini, hal-hal seperti ini menjadi
tanggungjawab bersama antara anggota masyarakat, pihak penegak hukum, ulama dan
Pemkab Bangkalan” kata Nasiruddin.
Uniknya, Kabupaten Bangkalan
yang mendeklarasikan dirinya sebagai Kota Dzikir dan Sholawat itu masih merasa
belum sinergis dengan tata kelola pemerintahan setempat. Hal ini terungkap
dalam sebuah diskusi public yang
digelar oleh Forum Pemuda
Bangkalan (FORMULA) yang mengangkat tema "Bangkalan
dan Good Governance" pada
beberapa waktu lalu. Diskusi itu
terkait situasi dan kondisi
pemerintahan dan masyarakat di Kabupaten Bangkalan termasuk memaparkan amburadulnya pengelolaan keuangan daerah Kabupaten
Bangkalan.
Tanpa neka-neko dua orang narasumber diskusi H.Syafi’i dosen
Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bersama Ketua Dewan Penasehat Leksdam salahsatu
LSM di Kabupaten Bangkalan, Aliman Harish, memberikan kesepahaman
tentang kriteria Good Governance yang belum
terdapat dalam tata kelola Pemerintahan Kabupaten Bangkalan, termasuk di era kepemimpinan Bupati Bangkalan, R. Makmun Ibnu Fuad. Menurut Aliman Harish yang kerap disebut-sebut sebagai juru
bicaranya Kabupaten Bangkalan itu, menyebutkan kondisi Bangkalan saat ini tengah
mengalami krisis kepemimpinan.
Hal ini oleh beberapa peserta diskusi menawarkan solusi yakni pergantian pemimpin dan
perubahan kepemimpinan./Tim MN
0 komentar:
Post a Comment