JAKARTA – Setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengeluarkan pernyataan sikap bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah menghina Al-Qur’an dan ulama, tekanan datang bertubi-tubi dari para pendukung Ahok.
Adanya tekanan itu diakui oleh Wasekjen MUI, KH Tengku Zulkarnain. Menurutnya, yang paling banyak diantaranya berasal dari media sosial.
“Tekanan dari media-media sosial banyak sekali setelah (tayangan ILC, red.) malam Rabu (11/10/2016). Tetapi tekanan dari instansi secara keras tidak ada,” kata KH Tengku Zulkarnain kepada Panjimas.com, di kantor MUI Pusat Jakarta, Senin (16/10/2016), dilansir Panjimas. Namun, ada upaya lain untuk menggeser pernyataan sikap MUI yang telah menyatakan Ahok menghina Al-Qur’an dan ulama. “Upaya-upaya untuk supaya surat itu ditukar isinya ada,” ujarnya. Lantas bagaimana sikap MUI Pusat menghadapi berbagai tekanan tersebut, KH Tengku Zulkarnain menyampaikan penjelasannya dalam video berikut.
“Tekanan dari media-media sosial banyak sekali setelah (tayangan ILC, red.) malam Rabu (11/10/2016). Tetapi tekanan dari instansi secara keras tidak ada,” kata KH Tengku Zulkarnain kepada Panjimas.com, di kantor MUI Pusat Jakarta, Senin (16/10/2016), dilansir Panjimas. Namun, ada upaya lain untuk menggeser pernyataan sikap MUI yang telah menyatakan Ahok menghina Al-Qur’an dan ulama. “Upaya-upaya untuk supaya surat itu ditukar isinya ada,” ujarnya. Lantas bagaimana sikap MUI Pusat menghadapi berbagai tekanan tersebut, KH Tengku Zulkarnain menyampaikan penjelasannya dalam video berikut.
0 komentar:
Post a Comment