TabloidMNi, Sukabumi
- Selain infrastruktur desa, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Marwan Jafar juga menegaskan penggunaan dana desa untuk
pembangunan jalan poros tani dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat
desa, “pembangunan jalan poros tani ini melalui pembangunan jalan di area
persawahan dan perkebunan dapat meningkatkan produktifitas potensi yang
dimiliki masyarakat desa” kata Marwan baru-baru ini. Sebab dana untuk
pembangunan masyarakat desa sudah terserap 95 % dengan harapan tidak ada lagi
desa tertinggal. Namun, harapan pemerintah dengan berbagai serapan program
melalui Anggaran Alokasi Desa ( ADD), Program Pembangunan Infrastruktur
Pedesaan (PPIP), dan berbagai program lainnya itu rupanya masih jauh tertinggal
untuk masyarakat pedesaan di kawasan Sukabumi Selatan, faktanya Pemerintah
Daerah Kabupaten Sukabumi sejauh ini pun masih tutup mata.
Betapa tidak, Calincing, sebuah kampung dapat dikatakan
kumuh dan lapuk terletak di Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten
Sukabumi, dalam kondisi memprihatinkan. Selama puluhan tahun ini, sarana akses
jalan sekitar 5 Km dari arah depan jalan umum nasional menuju kampung Calincing
itu pun tidak pernah tertata baik apalagi diaspal. Selain kondisi fisik jalan
hanya dipenuhi gelombang bebatuan, juga memasuki kawasan Calincing itu harus
melewati jembatan penyebrangan yang tidak bisa dilalui kendaraan kecuali
kendaraan roda dua. Fisik jembatan penyebrangan dari papan yang lapuk, tak jarang
membahayakan keselamatan warga yang melewati jembatan itu. Jangankan
infrastruktur, menurut keterangan seorang tokoh masyarakat setempat, Abah Makir
(55), masyarakat Calincing juga ingin merasakan pembangunan irigasi, pengadaan
air bersih atau pengeboran sumur artesis ataupun pipanisasi, dan sarana
penunjang kesehatan masyarakat seperti pembangunan MCK dan Pustu seperti di
perkampungan yang ada di desa-desa lain, “terlebih kondisi saat ini musim
kemarau panjang, masyarakat Calincing yang mayoritas petani sudah mengalami
gagal panen karena tidak tersedianya irigasi untuk mengairi sawah, kami juga
sangat kesulitan mendapatkan air bersih karena banyak sumur milik warga yang
sudah kering,” kata si Abah dengan nada parau saat ditemui MNi pada Selasa,
(13/10/2015).
0 komentar:
Post a Comment