TabloidMNI, RIAU - Sebagian masyarakat Meranti, Riau menilai
kehadiran bekas Bupati Meranti, Kepulauan Riau, Irwan Nasir ke Jakarta
baru-baru ini sama saja dengan menantang KPK RI. Pasalnya, kehadiran mantan
bupati yang kini mencalonkan diri kembali dalam bursa Pilkada 2015 itu, hanya
selang sehari pasca laporan masyarakat Meranti mendesak KPK RI menuntut tuntas
kasus Irwan Nasir.
Melalui desakan masyarakat Meranti atas laporan hukum kepada
KPK, Senin (05/10/2015) kemarin, calon Bupati Irwan Nasir diketahui terjerat
kasus dugaan pidana korupsi pada proyek pembangunan Pelabuhan Dorak Selat
Panjang di Banglas, Kecamatan Tebing Tinggi senilai Rp 92 miliar. Menurut warga
Meranti di Jakarta, IU, kasus dugaan korupsi ini sebelumnya sudah dilaporkan
pada Kejaksaan Tinggi Riau dan Polda Riau, "tapi semuanya tidak berjalan,
itulah hebatnya Irwan Nasir" kata IU.
Bekas Bupati Irwan Nasir ini dikabarkan memiliki harta
ratusan miliar rupiah sehingga dirinya dapat melakukan berbagai cara demi
tercapai kepentingannya, "termasuk datangnya ke Jakarta sehari setelah
warga mendesak KPK, bila perlu KPK dibayar karena Iwan itu memang hebat"
kata IU kepada MNi, Rabu (08/10/2015).
Sementara itu sebelumnya, Kepala Seksi Penerangan Hukum
(Kapenkum) Kejaksaan Tinggi Riau, Mukhzan menyatakan pihaknya tengah melakukan
penyelidikan atas kasus dugaan korupsi pada pembangunan Pelabuhan Dorak,
"hanya saja, pihak kami menangani khusus untuk pengadaan lahannya,
selebihnya itu ditangani Polda Riau" kata Mukhzan.
Disinggung soal sejauhmana penanganan kasus dugaan korupsi
Pelabuhan Dorak yang menyeret mantan Bupati Meranti, Irwan Nasir, Polda Riau
menyatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan, "kami sudah periksa enam
orang saksi, termasuk keterangan ahli dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah (LKPP)" kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo
Tejo.
Warga Meranti, Riau melalui Meranti Center di Jakarta yang
menilai lambannya penanganan kasus dugaan pidana korupsi atas kasus terkait di
wilayah hukum Kepulauan Riau, pihaknya dikabarkan dalam waktu dekat akan mendesak
Komisi III DPR RI untuk segera mengambil sikap, "wakil rakyat kita yang
kita dudukkan di kursi DPR itu jangan tinggal diam, makanya kami akan minta
mereka ambil sikap sesegera mungkin" tegas UI.(Ir-Do)
0 komentar:
Post a Comment